Wednesday, September 12, 2007

Kesabaran yang menuai Kesuburan

Buah takkan jatuh jauh dari pohonnya. Hal itu dibuktikan Warren Buffet, konglomerat yang menempati posisi kedua daftar orang terkaya didunia,versi majalah Forbes tahun ini. Total kekayaannya mencapai 52 milliar dollar AS.

Terlahir dari keluarga pialang saham, jiwa bisnis Buffet tumbuh sejak masa kanak-kanak. Di usia 6 tahun buffet mulai berbisnis. Dengan 25 sen dari uang saku yang diterimanya, Buffet membeli empat pak Coca Cola dari grosir kakeknya. Minuman ringan itu dijualnya kembali dengan harga 30 sen. Alhasil, ketika teman sebayanya asyik main jungkat jungkit, Buffet telah meraup untung lima sen. Insting bisnis Buffet terus berkembang. Ia mengekor sang ayah, berbisnis saham. Di belinya tiga lembar saham Cities Service Preferred, dengan harga 38 dollar per lembar. Sayang, tiba-tiba harga saham itu anjlok hingga kisaran 27 dollar AS per lembar.

Untunglah Buffet kecil tidak panik. Saham itu terus dipegangnya hingga menguat lagi dikisaran 40 dollar AS per lembar. Kegirangan dengan keuntungan 6 dollar AS, Buffet segera menjual saham-sahamnya. ITULAH kesalahan pertamanya dalam bisnis. saham Cities dalam waktu singkat melonjak menjadi 200 dallar AS. Pengalaman pahit itu memberi Buffet satu kebijaksanaan dasar dalam berinvestasi: SABAR ITU BAIK dan PANGKAL KAYA. Itulah yang kemudian menjadi bekal Buffet mengarungi bisnis. Di usia yang masih kanak-kanak, 13 tahun, Buffet bahkan sudah meraih restitusi pajak. Kepandaian 'mencetak' uang itu sempat membuatnya enggan meneruskan sekolah. Untunglah sang ayah bisa memintanya melanjutkan studi ke Wharton Business School di Universitas Pennsylvania, meski hanya bertahab 2 tahun. Namun ia sempat melanjutkan sekolah ke Columbia Business School.

Di tahun 1965, hidung Buffet mendorongnya memborong 49 persen saham pabrik tekstil Berkshire Hathaway. Pilihannya tepat, pada tahun 1979, perusahaan yang dikendalikannya mulai mengakusisi saham Washington Post Company. Langkahnya mengambil saham ABC pun cerdas. Itulah yang membuat dirinya mulai masuk daftar 400 orang terkaya versi Forbes, dengan kekayaan bersih 140 juta Dollar AS, pada 1988. Setelah sukses mengambil saham Coca Cola Company pada 2002, Buffet kini mencetak uang dari bisnis valuta asing.


NB: artikel di ambil dari REPUBLIKA

1 comment:

Maruria said...

suka posting soal bisnis ya mas? Betul betul bisnismen sejati. Sukses yah..!!